Meski praktis, aplikasi word processor berbasis cloud, Google Docs, tak memiliki fungsi koreksi tatabahasa (grammar). Fitur yang lama ditunggu tersebut akhirnya resmi hadir di Docs dan diumumkan oleh Google pekan ini. Fitur grammar suggestions awalnya akan diterapkan di akun bisnis G-Suite, sebelum diperluas ke semua pengguna Google Docs menjelang akhir 2018. Fitur pengecekan tatabahasa sebenarnya sudah lama tersedia di program word processor konvensional, misalnya suite software Office besutan Microsoft. Namun implementasi Google di Docs agak berbeda karena seluruhnya mengandalkan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence, AI). “Kami mengadopsi pendekatan koreksi tatabahasa yang sangat efektif, dengan basis machine translation,” ujar VP Google untuk G Suite, David Thacker. Pengecekan grammar di Google Docs ini berlaku untuk bahasa Inggris. Cara menggunakannya ada dua. Pertama adalah dengan mengaktifkan saran grammar otomatis ketika mengetik. Saat Docs mendeteksi kesalahan tatabahasa, sebuah garis bawah warna biru akan ditambahkan di kalimat yang bermasalah.
Baca Juga: Cara Cepat Menghapus Kicauan Lama di Twitter
“Anda kemudian bisa melakukan klik kanan untuk melihat anjuran kalimat perbaikan, atau mengabaikannya saja,” tulis Google dalam sebuah posting blog. Cara kedua adalah dengan menjalankan fungsi “spelling and grammar check” dari menu tools di Docs. Kesalahan pengejaan dan tatabahasa di keseluruhan tulisan akan ditandai. Lantaran berbasis AI yang bisa terus “belajar”, Google mengklaim kemampuan pengecek tatabahasa besutannya akan terus meningkat apabila sering dipakai. Selain Docs, Google belakangan turut menerapkan kecerdasan buatan besutannya di layanan-layanan lain. Layanan Gmail, misalnya, kebagian fitur Smart Reply dan Smart Compose berbasis AI yang bisa menulis e-mail balasan secara otomatis.
EmoticonEmoticon