Tuesday, 10 July 2018

Cara Mengatasi Smartphone Lemot


Seiring bertambah usia smartphone, performanya pun bakal berangsur menurun. Di saat bersamaan, Anda mungkin belum punya anggaran untuk mengganti ke model yang lebih baru. Untuk itu, ada baiknya mengetahui penyebab smartphone melambat dan bagaimana cara mencegahnya. Ada lima perkara umum yang mengkin menjadi biang keladi di balik smartphone yang berubah menjadi lemot.

Aplikasi Background

Pengguna smartphone kerap impulsif mengunduh aplikasi yang hanya dipakai sekali-sekali, untuk tak menyebut satu kali. Aplikasi-aplikasi itu kemudian dibiarkan menumpuk, ada juga yang senantiasa berjalan di latar belakang. Padahal, smartphone memiliki sumber daya (RAM, CPU, dll) yang terbatas.
Anda harus cerdas dan berhitung untuk menetapkan prioritas aplikasi yang perlu disimpan. Ketika Android P meluncur nanti, masalah ini akan lebih mudah teratasi dengan fitur “Background Execution Limits”. Namun, sembari menunggu sistem operasi tersebut, Anda bisa mencoba lebih rajin bersih-bersih aplikasi tak berguna.
Luangkan sedikit waktu untuk bertandang ke pengaturan dan opsi pemeliharaan (maintanance) pada masing-masing ponsel. Anda bisa melihat aplikasi-aplikasi mana saja yang menggerogoti memori dan baterai Anda, lantas lakukan pembersihan.

Memori Penuh

Kecepatan memori internal akan berkurang seiring banyaknya file yang Anda simpan. Bisa jadi dari backlog aplikasi, foto dan video yang tak dihapus bertahun-tahun, atau cache yang tak terlihat. Untuk memulihkan kecepatan perangkat, Anda bisa melakukan factory reset, tentu setelah menyimpan data-data penting di tempat lain terlebih dahulu.
Jika hal ini menurut Anda ruwet, dari awal sebaiknya menyimpan foto, musik, video, dan sebagainya, di memori eksternal (microSD, atau media lain). Pasalnya, microSD bisa langsung diganti ketika penuh. Data Anda pun tetap aman. Opsi lainnya adalah menyimpan data ke layanan storage berbasis Cloud.

Baterai Menurun

Selain masalah memori, baterai juga bisa memperlambat performa smartphone. Setelah tiga atau dua tahun, Anda mulai merasakan baterai cepat habis alias bocor. Baterai yang usang turut memengaruhi pemrosesan program pada smartphone dan komponen memori secara keseluruhan. Untuk itu, rawat baterai Anda dengan mengisi daya tanpa menggunakan ponsel, tak mengisi daya semalaman, serta tak membiarkan ponsel benar-benar mati kehabisan baterai sebelum mengisi daya.

Baca Juga: Ngecharge Baterai Agar Ponsel Lebih Awet

Degradasi Memori

Seperti baterai, RAM dan memori flash storage yang dijadikan media penyimpanan di smartphone juga bisa mengalami degradasi. Aktivitas penulisan dan penghapusan data (write cycle) lambat laun akan mengurangi performanya. Memori flash macam SSD biasanya memiliki rating daya tahan yang dinyatakan dalam Drive Write Per Day (DWPD) atau Terabytes Written (TBW). Rating memori flash smartphone jarang diungkapkan, tapi biasanya bisa bertahan bertahun-tahun sebelum mulai rusak.

Update Sistem Operasi atau Tidak?

Sistem operasi perlu diperbarui secara berkala. Ada kalanya update ini juga akan menghasilkan peningkatan kinerja, misalnya dengan menambal bug software yang membocorkan sumberdaya Pembaruan secara umum akan memberikan dampak penggunaan yang lebih baik. Namun, perbaikan dan peningkatan itu punya mungkin harga sendiri, yakni membutuhkan kapasitas memori dan RAM yang lebih besar.
Inilah yang menyebabkan ponsel-ponsel dengan memori dan RAM rendah kerap tak bisa memperbarui sistem operasinya ke versi yang lebih baru. Tetapi ada pula yang menyanggupi dengan konsekuensi performa justru lebih lambat. Untuk itu, ada baiknya menyikapi pembaruan aplikasi dan sistem operasi sesuai kebutuhan Anda. Jika tak perlu, mungkin lebih baik setia pada sistem operasi lama hingga ganti smartphone baru yang memang memiliki hardware lebih mumpuni.


EmoticonEmoticon